RESUME
KEWIRAUSAHAAN
Hal
: 54 – 64
Mata
Pelajaran : Kewirausahaan
Kelas/Jurusan : XII AK 1
Sekolah : SMK Negeri 3 Pontianak
Nama : Novia Paula Rolanda
Web/Blog : Noviapaula.blogspot.com
B. RESUME
3. Strategi Pemetaan Produk (Product Mapping)
Sebuah usaha
dapat sukses karena dibangun melalui pemikiran skala industri, dan dijalankan
dengan jelas baik dari segi skala organisasi, usaha maupun jangkauan pasarnya.
Pada umumnya suatu perusahaan terlebih dahulu akan melakukan pemetaan posisi
perusahaan terhadap pasar, khususnya terhadap pesaing yang paling potensial.
Banyak wirausaha yang sulit berkembang karena tidak mengetahui pesaing usaha
yang paling potensial yang harus dihadapi. Kebanyakan hanya berkonsentrasi pada
tingkatan masing-masing agar dapat lolos dari ketatnya persaingan pasar. Oleh
karena itu, sebelum menjalankan usaha, sebaiknya wirausaha membuat hierarki
pemetaan produk (hierarchy of product
mapping). Selain itu baru dilanjutkan dengan pemetaan kualitas, harga dan
popularitas produk sehingga tercapai rencana usaha yang baik.
4. Strategi
Pemetaan Kualitas dan Harga Pasar untuk Mengetahui Posisi Produk di Pasar
Salah satu
penyebab kegagalan ketika usaha sudah mulai berjalan adalah ketidaktahuan akan
posisi kualitas dan harga produk di tingkatan pasar pesaingnya. Semakin
mengetahui posisi strategis produk di pasar, akan mempermudah wirausaha
menjalankan, memperbaiki strategi, menyusun rencana usahanya. Konsep pemetaan
kualitas dan harga antara produk-produk di pasar adalah dengan membandingkan
kualitas produk dengan harga yang disebut Value-Based
Pricing. Sebagai acuan pemetaan digunakan kualitas produk yang sering
dibeli konsumen dengan harga rata-rata pasar.
5. Mengetahui
Teori Permintaan dan Penawaran (Supply
and Demand Theory)
Salah satu teori
yang harus dikuasai seorang wirausaha dalam mempersiapkan strategi menjalankan
usaha adalah teori permintaan dan penawaran (Supply
and Demand Theory). Ketidakmengertian teori ini dapat mempengaruhi
mekanisme pengambilan kebijakan harga dan keseimbangan pasar produknya.
Mekanisme harga
dipasar adalah proses yang terjadi karena adanya tarik-menarik antara konsumen
yang ingin memiliki suatu produk yang ditawarkan produsen dengan harga yang
membuat semua pihak merasa terpuaskan. Harga merupakan hasil (laba) dari
keseimbangan tarik-menarik di pasar (penawaran dan permintaan). Harga barang
akan naik jika permintaan barang dari konsumen lebih besar dari barang yang
ditawarkan oleh perusahaan di pasar, dan begitu pula sebaliknya. Itulah yang
disebut dengan mekanisme harga yang dipengaruhi oleh perilaku konsumen.
a.
Perilaku
konsumen dan permintaan suatu produk di pasar
Perilaku
konsumen terhadap suatu barang akan menimbulkan permintaan di pasar. Hal ini
yang menjadi dasar dari Hukum Permintaan, yaitu bila harga barang naik, jumlah
barang yang diminta konsumen akan menurun, dengan kondisi ceteris paribus (semua faktor lain yang mempengaruhi permintaan
adalah tidak berubah), begitu pula sebaliknya. Hal ini terjadi karena ada 2
anggapan pokok untuk dapat mewujudkan Hukum Permintaan, yaitu:
1)
Kepuasan
setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau satuan terukur lainnya seperti volume,
berat, panjang, dll. Pendekatan itu disebut dengan Marginal Utility.
2)
Tingkat
kepuasan konsumen dapat lebih tinggi atau lebih rendah. Oleh karene itu,
pendekatan konsumen tidak bisa dipastikan atau diukur (Indifference Curves).
Hukum Gossen atau sering disebut dengan law
of Diminishing Marginal Utility (kepuasan bisa diukur) menyatakan semakin
banyak suatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan marginil setiap satuan
tambahan yang dikonsumsi akan menurun.
Jadi, dalam
mencapai kepuasan marginalnya konsumen akan selalu berusaha untuk mencapai
kepuasan maksimal dengan kuantitas dan harga yang seimbang, yang disebut dengan
Customer Satisfaction Equilibrum.
b.
Mekanisme harga
di pasar
The Law of Diminishing Return adalah hukum
yang menyatakan bahwa bila suatu macam input ditambah dengan penggunaannya
sedangkan input lainnya tetap, maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap
unit input (nilai tambah) yang ditambahkan akan meningkat tetapi kemudian akan
menurun bila input tersebut terus ditambah.
Keseimbangan
pasar akan terjadi apabila jumlah barang yang diproduksi sama dengan jumlah
permintaan dari konsumen untuk mencapai kepuasannya dengan harga tertentu.
Inilah yang menjadi dasar terciptanya sebuah transaksi. Untuk itu, di dalam
pasar akan terjadi pertemuan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran
yang akan tercipta titik keseimbangan (equilibirium).
Hukum penawaran
adalah semakin tingginya harga suatu barang di pasar diharapkan jumlah barang
yang ditawarkan akan semakin tinggi juga (dari sisi produsen). Hukum penawaran
tidak akan menciptakan terjadinya sebuah transaksi jika tidak terjadi pertemuan
(interaksi) dengan hukum permintaan.
Dengan
mengetahui konsep harga, hukum permintaan, hukum penawaran, dan keseimbangan
pasar, seorang wirausaha diharapkan dapat menentukan harga dan jumlah barang
yang akan menyebabkan terjadinya Break
Event Point (BEP). BEP dapat digunakan untuk menentukan strategi kebijakan
harga dalam rencana usaha.
6. Mengenai
Perilaku Konsumen dalam Menentukan Strategi Pemasaran dan Promosi
Tidaklah mudah
untuk mengenal perilaku konsumen yang terkadang mengatakan bahwa ia membutuhkan
sebuah produk, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Pemasar perlu mempelajari
keinginan, persepsi, preferensi dan perilaku konsumen yang sebenarnya dalam
membeli produk yang dibutuhkannya.
a.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli suatu barang adalah sebagai
berikut:
1)
Faktor budaya
Faktor budaya
dari target konsumen yang dibidik sangat penting untuk diketahui dalam proses
pembuatan dan perencanaan strategi pemasaran. Faktor ini sangat mendasar dalam
menentukan perilaku pembelian. Contohnya, bangsa Indonesia gemar daging sapi,
berbeda dengan bangsa India yang mayoritas melarang untuk memakan daging sapi.
2)
Kelas sosial
Budaya
feodalisme yang diwariskan sejak zaman dahulu sulit dihilangkan dan menjadi
permasalahan kelas sosial yang melekat dalam kebudayaan Indonesia. Kelas sosial
menentukan perilaku pembelian masyarakat, di mana anggota kelas sosial
dibesarkan dengan sistem, tata krama, karakter dan gaya yang berbeda.
Kelas sosial terbagi atas:
a)
Kelas
sosial atas
b)
Kelas
sosial atas – menengah
c)
Kelas
sosial atas – bawah
d)
Kelas
sosial menengah – menengah
e)
Kelas
sosial menengah – bawah
f)
Kelas
sosial bawah – bawah
Kelas sosial digolongkan dan
diidentifikasikan dari:
a)
Tingkat
pendapatan
b)
Fasilitas
yang dimiliki
c)
Jabatan
dan tingkatannya
d)
Posisi
di masyarakat
e)
Tempat
tinggal
f)
Kebiasaannya
3)
Keluarga
Keluarga juga
dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.
4)
Usia dan tahap
siklus hidup
Perilaku belanja
seorang konsumen berusia muda akan berbeda dengan konsumen berusia tua. Oleh
karena itu, terdapat produk yang digolongkan berdasarkan usia dan siklus
hidupnya, seperti produk untuk anak balita dan anak-anak yang berbeda dengan
gaya remaja, produk remaja dengan produk dewasa, dan produk dewasa dengan
produk orang tua.
5)
Jenis pekerjaan
Perilaku belanja
seorang dosen akan berbeda dengan seorang insinyur, perilaku belanja seorang
dokter berbeda dengan seoarng pengacara, dan seterusnya.
6)
Kondisi ekonomi
Orang yang
kondisi ekonominya baik akan berbeda perilaku konsumsinya dengan orang yang
kondisi ekonominya lemah.
7)
Gaya hidup
Gaya hidup orang
kota akan berbeda dengan orang desa.
b.
Proses keputusan
pembelian
Proses seseorang mengambil keputusan
untuk membeli suatu prosuk merupakan salah satu hal yang harus dipelajari oleh
seorang wirausaha, khususnya dalam menentukan strategi promosinya. Ada lima
peran yang dimainkan seseorang dalam mengambil keputusan pembelian yaitu:
1)
Pencetus
ide (initiator), yaitu ornga yang
pertama kali mengusulkan unutk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
2)
Pemberi
pengaruh (influencer), yaitu orng
yang pendapatnya dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang.
3)
Pengambil
keputusan (decider), yaitu orang yang
memutuskan untuk membeli atas input, pengaruh, dan pemikirannya sendiri.
4)
Pembeli
(buyer), yaitu orang yang melakukan
pembelian aktual, baik bersifat administratif atau prosesnya.
5)
Pemakai
(user), yaitu orang yang menggunakan
secara langsung suatu barang atau jasa tertentu dari proses keputusan membeli
dan dapat memberikan feedback atau
saran kepada keempat pemberi pengaruh di atas.
Menurut The Adapters Curve dari Everett
Rogers, keputusan membeli produk yang baru diluncurkan akan sangat
bergantung dari karakter pasar atau pembeli dalam menanggung atau menghadapi
sebuah risiko dari keputusan tersebut. Terdapat 5 tahapan yang perlu diketahui
oleh seorang wirausaha, yaitu tahapan innovator,
tahapan early adopter, tahapan early majority, tahapan late majority, dan tahapan latest user.
Pengetahuan ini perlu diketahui,
dimengerti, dan dipahami oleh seorang wirausaha keika meluncurkan produk
barunya agar mengetahui besarnya persentase awal calon pembeli yang berani
membeli produknya. Oleh karena itu, ketiak merencanakan strategi promosi dalam
memulai pemjualan produk, wirausaha perlu mengadopsi pengetahuan dan pemahaman
tentang siklus hidup produknya.
B.
SOAL ESSAY
1.
Mengapa
banyak wirausaha yang sulit berkembang?
2.
Sebutkan
salah satu penyebab kegagalan ketika usaha sudah mulai berjalan!
3.
Apa
yang dimaksud dengan mekanisme harga di pasar?
4.
Apakah
yang menjadi dasar dari Hukum Permintaan?
5.
Sebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen!
6.
Apa
yang dimaksud dengan pengambil keputusan (decider)?
7.
Apa
yang dimaksud dengan The Law of
Diminishing Return?
8.
Sebutkan
bunyi dari Hukum Gossen!
terima kasih... ini sangat membantu bagi yang males ngetik ulang apa yang ada di buku.
BalasHapus